Langsung ke konten utama

Perang Obor, Tradisi Tolak Bala Masyarakat Jepara

 



Perang Obor adalah salah satu tradisi di kota Jepara yang dilakukan setiap tahun.

Tradisi Perang Obor dilakukan pada senin pahing di bulan dzuhijjah dalam kalender Hijriah, biasanya diadakan di desa tegal sambi

Perang Obor yang menampilkan aksi memukulkan pelepah kelapa dan daun pisang kering yang sudah dibakar, masyarakat Jepara meyakini sebagai upaya tolak bala.

Meski prosesinya cukup berbahaya, tradisi ini tetap diadakan setiap tahunnya tak jarang dapat menarik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.


Prosesi Perang Obor

Perang Obor adalah ritual tolak bala dan ungkapan rasa syukur terhadap kenikmatan yang sudah Tuhan berikan.

Berikut ini beberapa rangkaian acara pada tradisi Perang Obor:

1. Selamatan di punden

2. Menyembelih hewan kurban

3. Pementasan wayang kulit

4. Selamatan di masjid

5. Perang Obor 

6. Doa penutup bersama


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL TRADISI KARAPAN SAPI

Karapan Sapi adalah budaya khas masyarakat madura yang dilaksanakan setiap bulan Agustus atau September. Putaran final akan diadakan pada akhir bulan September atau Oktober. Biasanya, final Karapan Sapi diadakan di kota pamekasan, untuk merebutkan piala bergilir presiden yang saat ini berganti nama menjadi piala gubernur. Kata karapan sendiri memiliki dua versi yang berbeda. Istilah kerapan berasal dari kata kerap atau kira yang memiliki arti berangkat dan dilepas secara bersama-sama atau berbondong-bondong Kerapan berasal dari bahasa Arab Kirbah, yang memiliki arti persahabatan Jenis-jenis Karapan Sapi a. Kerrap Keni     Kerap Keni digelar di tingkatan kecamatan atau kelurahan. b. Kerrap Rajah   Kerap Rajah di gelar di tingkatan kabupaten atau kota c. Kerap Gubeng     Kerap Gubeng atau Kerrap Karesidenan dilaksanakan di tingkat eks Karesidenan Madura.